Baru kali ini berkesempatan ikutan rapat kecil bersama Direktur Jenderal Hortikultura. Kebetulan saja, karena koordinator perencanaan direktorat saya sedang berhalangan hadir. Saya dan seorang rekan mewakili untuk mendengarkan arahan Bpk. Dirjen.
Tidak ada yang istimewa. Yaa..seperti rapat pembahasan suatu masalah pada umumnya. Apalagi, direktorat perlindungan tidak terlalu dibahas. FYI, tahun depan kami memprioritaskan produksi cabai dan bawang merah. Dst, skip :b
Satu hal yang ingin saya bagi di sini adalah, ketika adzan Dzuhur berkumandang, Bpk Dirjen mengatakan,"Ayo, bagi yang mau shalat silakan ya.. Jangan gara-gara saya kalian jadi gak shalat atau terlambat" Bagi saya ini pernyataan yang bagus sekali. Positif! Walaupun Bpk Dirjen sendiri tidak langsung seketika itu juga menghentikan rapat, tetapi beliau mempersilakan peserta rapat yang ingin shalat. Jarang sekali pejabat yang seperti ini. Poin plus-lah buat Bpk Spudnik yang baru beberapa bulan menjadi pejabat eselon I di kantor saya.
Saya sangat mengapresiasi pernyataan Bpk Dirjen. Oleh karena itu, saya segera pamit memanfaatkan kesempatan itu untuk segera turun ke mushola kantor kami. Segera shalat dan kemudian kembali ke ruang rapat. Banyak lho kejadian: peserta rapat segan untuk keluar dari ruangan karena pimpinan rapatnya masih asyik membahas. Lantas baru bisa melaksanakan shalat di ujung waktu atau tergesa-gesa karena dikejar 'deadline'. And now, karena dipersilakan seperti ini, kenapa tidak dimanfaatkan? He he.
Next, semoga tetap seperti ini. Bukan sekedar basa-basi saya rasa. Lebih baik lagi jika misal rapat dipending dan semua peserta (yang muslim dan tidak ada udzur tentunya) bersama-sama menuju mushola/masjid untuk shalat berjama'ah. What a life!
Harapan itu masih ada.
-nelly, direktorat jenderal hortikultura kementerian pertanian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar