Sudah banyak cerita yang menyatakan bahwa orang-orang ‘dulu’
terbiasa menyiapkan kain kafan dan perlengkapan terkait yang dibutuhkan saat
seseorang sudah meninggal. Kain kafan dan teman-temannya disimpan di suatu
tempat, biasanya di lemari, agar bisa digunakan segera setelah mereka
meninggal. Bagaimana dengan kita di era ini? Sudahkah kita menyiapkan kafan
dkk. tersebut? Atau jangan-jangan malah gak kepikiran...
*
Kita tidak tau kapan kita akan meninggal. Sejauh ini, kita
masih nyaman dengan kehidupan yang kita jalani. Walau mungkin, sering sesaat
sebelum tidur malam, kita terpikir mengenai bagaimana seandainya kita tidak
terbangun lagi, lantas berlanjut pada bayangan pasca kematian : bagaimana kita
setelah meninggal, siksaan sepedih apa yang akan kita hadapi atau kebahagiaan
seperti apa yang akan kita alami, apa yang akan terjadi di alam kubur dan
selanjutnya? Ngeri? Kalo saya, iya. Bahkan jadi semakin susah tidur, saking
takutnya.
**
Well, selain kafan dkk. tentu saja kita harus menyiapkan
amal terbaik saat hidup. Masalahnya, kenyataan praktiknya tidak semudah itu.
Kita ingin menjadi baik, tapi tidak sabar, tidak menambah ilmu yang dibutuhkan dan
pada akhirnya memutuskan untuk berlaku tidak baik (tentu saja ini subjektif). Kita
ingin masuk surga yang penuh dengan kenikmatan, tetapi mengabaikan persyaratan
untuk memenuhinya.
***
Harga perlengkapan kafan standar sekitar 400 rb-an *lumayan
juga kan*. Bisa lebih mahal atau murah, tergantung jenis kain dan perlengkapan
tambahannya. Secara umum isinya adalah perlengkapan mulai dari mandi hingga
menguburkan, yaitu kain panjang, gayung+sabun mandi+sarung tangan, kapas, kamper
atau bubuk cendana, kain kafan (dewasa: lelaki biasanya 11 m, wanita 13 m –
tergantung postur tubuh juga, itu ukuran standar): kain kafan ini bisa yang
masih dalam lembaran atau sudah dipotong-potong sesuai pola yang dibutuhkan,
tikar pandan. Handuk bisa menyiapkan sendiri atau request sekalian disiapkan.
****
Kita juga bisa kok.
Tinggal beli, hehe... Simpan di lemari dan sampaikan ke keluarga bahwa kita
menyimpan kafan kita di sana. Perkara akan dipakai atau tidak, terserah nanti.
Yang jelas kita sudah menyiapkan.
Gimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar