nellysapta

nellysapta
kering berseri (rimbo pengadang-lebong-bengkulu 2014)

Jumat, 07 Agustus 2015

Numpak Cirebon Ekspress

Naik kereta jarak jauh memang menyenangkan, ketimbang bis. Gak pake goyang ekstrim, ngetem lama, atau kejebak macet. Apalagi sekarang, tampaknya pengelolaan kereta api lebih apik. Tidak sumpek, khususnya untuk kereta ekonomi yang dulunya terasa sesak tidak beraturan.

Ini kali ke-2 saya menggunakan kereta api Cirebon Ekspress untuk keperluan perjalanan dinas. Kali pertama, saya mencoba kelas eksekutif. Kursinya empuk dengan alas beludru. Beda-beda juga sih, alas kulit juga ada. Modelnya satu-satu layaknya tempat duduk bis eksekutif. Kali ke-2 ini, saya mencoba kelas bisnis. Ternyata tidak kalah nyaman. Kursinya memang tidak seempuk dan sebagus kursi dalam kelas eksekutif. Modelnya memanjang dengan alas berbahan kulit. 

 kursi bisnis Cireks (dok pribadi)

Harga kursi di kelas bisnis maupun eksekutif berbeda-beda. Kelihatannya, tergantung posisi tempat duduk. Untuk tempat duduk di ujung-ujung gerbong, harganya lebih murah. Sepengamatan saya sih begitu. Keberangkatan tadi pagi, pukul 06:00-09:04 saya mendapat tiket seharga 100.000 (dikurangi diskon 7500), sedangkan untuk pulang pukul 15:15-18:19, saya mendapat tiket seharga 150.000. Ternyata, jika memesan secara online, di Ind*mar*t, atau melalui mesin tiket di stasiun, kita akan mendapat diskon sesuai banyaknya tiket yang dipesan. Misal, jika memesan 1 tiket, mendapat diskon 7.500; jika memesan 2 tiket, mendapat diskon 22.500; dan seterusnya *gk hapal ^^*

tiket berangkat (dok pribadi)

Layanan cetak tiket memang membantu penumpang, sehingga tidak perlu mengantri lama di loket. Kita cukup memesan online atau di toko yang menyediakan jasa penjualan tiket, kemudian mendapatkan kode booking. Lalu, setibanya di stasiun keberangkatan, kita bisa mencetak sendiri tiket memanfaatkan mesin pencetak tiket otomatis.

mesin cetak tiket (sumber internet)

Di hari-hari biasa ini, penumpang kereta api lintas kota, lintas provinsi cukup banyak. Gak kebayang masa lebaran kemarin, pasti penuh sesak. Heeuu...

Kalo lagi dinas gini, teringat Tsaqif yang sangat suka naik kereta. Kapan-kapan kita wisata make kereta ya, Qif! ^^

--

Cerita tambahan, 
Sebagai orang luar Cirebon yang jarang ke Cirebon menggunakan angkutan umum, sesampainya di stasiun Cirebon, -seperti stasiun pada umumnya siiiih- banyak porter, tukang ojek, tukang becak, maupun taksi yang menawarkan jasa menolong kita. Tapi, tunggu dulu...

Ada baiknya, kita mempersiapkan diri sebelum menggunakan angkutan umum dari stasiun:
- Jika memungkinkan, caritau jarak stasiun ke lokasi tujuan (agar bisa memperkirakan ongkos ke sana, sehingga tidak kemahalan)
- Jika jauh, jangan sekali-kali nanya ke tukang becak. Mereka gk bakal nolak. Tapii.. Menurut info, bisa-bisa kita diberhentikan di tengah jalan. Jadi, kalo jarak jauh, ada baiknya kita menggunakan taksi atau angkot. Jalan sedikit ke luar, ada banyak angkot kok. Angkot D5. Bahkan kita juga bisa minta supir mengantarkan kita ke tujuan. Ongkosnya jelas tidak akan semahal taksi he he. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar