Pernah makan lalapan kubis? Pernah memperhatikan
penjualnya? Apakah kubis tersebut dicuci atau langsung dipotong-potong dan
ditambahkan pada piring lalapan kita? Hal ini tampak sepele. Tapi, jika kita
terus cuek, secara tidak sadar kita sedang menimbun racun dalam tubuh kita.
Makan pecel lele, ayam, atau bebek, memang kurang
rasanya bila tidak disertai dengan sambel dan lalapan. Lalapan yang biasa
disajikan dengan mentah ini semakin menambah cita rasa dan kenikmatan dalam
menyantap pecel. Tapi, kita tidak sedang akan membahas mengenai pecel atau
sambel. Poin penting di sini adalah penyajian lalapan.
Komposisi lalapan biasanya berupa mentimun, kemangi,
poh-pohan, atau kubis. Pernahkan kita memperhatikan bagaimana penjual menyiapkan
lalapan tersebut? Ternyata, ada banyak penjual yang lalai mencuci lalapan yang
disajikan. Kubis salah satunya.
Dari segi keamanan, lalapan mentah beresiko
terkontaminasi pestisida dan bakteri berbahaya. Proses pencucian sayur yang
tidak sempurna juga perlu diwaspadai. Pasalnya, beberapa zat kimia dalam
pestisida yang digunakan dalam budidaya kubis tidak hilang hanya dengan
pencucian. Dibanding jenis lalapan lain seperti kemangi atau mentimun, budidaya
kubis bisa dikatakan lebih banyak menggunakan pestisida. Dengan bentuk yang
berlapis-lapis tersebut pula, kemungkinan pestisida terkumpul di dalam lapisan
cukup besar. Oleh karena itu, sebaiknya, lalapan kubis sebaiknya dipotong per
lembar dan kemudian dicuci dengan air mengalir. Bahkan untuk lebih amannya,
pencucian dilakukan dengan air matang.
Ketinggian tanaman kubis cukup rendah dan dekat
dengan tanah. Pada proses penyiraman tanaman, mungkin saja percikan air
menyebabkan tanah menempel pada bagian tanaman. Belum lagi jika petani
menggunakan pupuk kandang/kompos di lahannya. Hal ini berpotensi
mengkontaminasi kubis dengan bakteri yang biasanya terdapat dalam kotoran,
yaitu Eschericia coli.
Sebenarnya, tidak terbatas hanya pada lalapan saja.
Kubis juga biasa digunakan sebagai sayuran tambahan dalam jenis makanan lain,
seperti tongseng, gado-gado, ketoprak, atau nasi goreng. Tidak seperti sayuran
lain, kubis sangat jarang dicuci sebelum dimasak. Umumnya karena yang mengolah
masakan tidak mau repot memilah lembaran kubis dan lebih memilih cara praktis dengan
langsung memotongnya kecil-kecil. Padahal, ini juga berbahaya.
Mungkin kita tidak banyak mendengar kabar orang yang
keracunan atau mati akibat mengkonsumsi lalapan kubis. Tetapi, kita sering
mendengar orang sakit perut sehabis makan pecel dan memakluminya dengan
menyangka itu adalah karena sambel yang terlalu pedas. Pernahkah kita menduga
bahwa itu mungkin saja berasal dari lalapan yang kita makan?