nellysapta

nellysapta
kering berseri (rimbo pengadang-lebong-bengkulu 2014)

Senin, 02 Juni 2014

PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP PRODUKSI BUAH MANGGIS

Permasalahan dalam produksi buah manggis adalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). OPT penting di pasar internasional diantaranya yaitu semut, kutu putih, buah burik dan getah kuning. Jika diamati secara seksama, meningkatnya serangan OPT pada manggis banyak disebabkan oleh faktor kondisi tanaman itu sendiri dan interaksinya dengan lingkungan. Contohnya, kondisi tanaman yang terlalu rimbun. Pohon yang terlalu rimbun akan meningkatkan tingkat kelembapan kanopi dan ini tempat yang sesuai bagi perkembangan OPT. Salah satu solusi mengatasinya adalah dengan memangkas pohon manggis.

Jarak antar pohon yang berdekatan akan mempermudah hama yang aktif bergerak untuk berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain. Begitu pula halnya dengan penyakit. Jarak yang dekat akan memudahkan meluasnya serangan penyakit karena kemungkinan angin atau air yang menjadi media pembawa lebih mudah menyebarkan patogen. Tetapi, pada kenyataannya banyak petani yang enggan melakukan pemangkasan. Mengapa? Karena mereka merasa jika pohon manggis dipangkas, maka peluang untuk mendapatkan buah dari cabang/ranting yang dipotong akan berkurang, sehingga pendapatan mereka juga tidak besar. Benarkah demikian?

Teknisnya, pemangkasan pohon manggis dilakukan sekaligus untuk membentuk raga tanaman. Pemangkasan direkomendasikan sebelum tanaman berbunga atau setelah panen (sebaiknya saat umur tanaman sudah melewati 5 tahun). Jika penanaman manggis sedang dalam masa rintisan di suatu kawasan, menjadi kesempatan untuk membentuk pola tanam yang baik. Hal ini akan berpengaruh besar pada produksi buah manggis nantinya.
ba
Pemangkasan merupakan kegiatan pemotongan  cabang dan ranting yang tidak produktif, kering dan ranting yang mengarah ke dalam, tunas air dan ranting yang terserang OPT.  Pemangkasan akan menyeimbangkan alokasi karbohidrat pada tubuh tanaman sehingga menjaga kesehatan tanaman, meningkatkan produktivitas dan kualitas buah. Tujuan pemangkasan yaitu: a) membentuk percabangan tanaman yang  ideal, b) merangsang pertumbuhan tunas-tunas produktif, c) meningkatkan penetrasi cahaya matahari pada tajuk, d) memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, dan e) mengurangi resiko serangan OPT.

Disarankan menggunakan peralatan pangkas yang bersih dan tajam untuk menghindari infeksi. Alat dan bahan yang diperlukan untuk memangkas diantaranya yaitu: gunting pangkas, cangkul  (untuk menggali lubang tempat membakar ranting dan cabang yang terserang penyakit), sekop (untuk menimbun ranting hasil pangkasan), gergaji potong (untuk memotong ranting besar yang saling berdempetan),  bayclin (clorox) (untuk membersihkan peralatan pangkas), gerobak dorong (untuk mengangkut ranting-ranting hasil potongan pemangkasan), cat meni (untuk melapisi bekas pangkasan), kuas  dan tangga (untuk memangkas dahan yang tidak terjangkau).  

Teknik pemangkasan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah manggis didasarkan pada studi arsitektur tajuk tanaman, yaitu dengan mengamati posisi buah pada percabangan dan ranting. Dari pengalaman selama pemeliharaan tanaman akan didapatkan informasi cabang mana yang lebih produktif sehingga bagian yang kurang produktif bisa dipangkas.

Tanaman manggis menghasilkan buah di ujung ranting karena mempunyai sistem terminalis. Dengan demikian, produksi bunga sangat dipengaruhi oleh banyaknya ujung ranting. Hasil penelitian dan pengembangan manggis dari PKHT IPB menunjukkan adanya perbedaan distribusi atau kepadatan populasi buah pohon manggis berdasarkan umur tanaman.
a.       Tanaman muda yang berumur sampai dengan 25 tahun mempunyai tipe cabang sekunder yang rapat dari pangkal hingga ujung. Produksi bunga dan buah lebih banyak di cabang tengah bagian daam dan cabang tengah bagian tengah. Cabang bagian luar dan bagian atas tajuk tanaman lebih banyak menghasilkan tunas vegetatif.
b.      Tanaman dewasa dengan umur 50 tahun mempunyai tajuk yang lebar dan rapat, sehingga cabang sekunder serta ranting bagian dalam ternaungi. Akibat naungan tersebut, cabang sekunder bagian dalam banyak yang mati sehingga cabang sekunder banyak terdapat di ujung atau bagian luar kanopi. Oleh karnea itu, produksi buah pada tanaman dewasa sebagian besar dihasilkan oleh ranting yang berada di bagian luar.
c.       Ranting dari tanaman tua yang berumur lebih dari 50 tahun banyak yang gugur. Hal tersebut menyebabkan sinar matahari dapat menembus kanopi bagian dalam dan merangsang tumbuhnya tunas-tunas air (bagian ini sebaiknya dipangkas). Bunga dan buah lebih banyak dihasilkan di kanopi tengah, baik pada bagian dalam maupun tengah.

Masih berdasarkan penelitian arsitektur tajuk PKHT-IPB, dinyatakan bahwa pohon manggis sebaiknya hanya memiliki satu batang utama. Cabang primer yang terlalu berdekatan sebaiknya dijarangkan dan diatur sedemikian hingga jarak antar cabang primer tidak kurang dari 20 cm. Cabang primer yang terlalu rapat menyebabkan jumlah cabang sekunder memproduksi sedikit ranting sehingga sedikit pula buah yang akan dihasilkan. Selain itu, cabang sekunder yang terlalu kecil dan tidak terjadi percabangan pada kanopi bagian bawah dan tengah dalam sebaiknya dipangkas karena tidak menghasilkan bunga.

Prosedur pemangkasan adalah sebagai berikut:
a.       Usahakan pemangkasan setelah panen atau awal musim hujan dan dilakukan secara serentak;
b.      Lakukan pengamatan pada tunas kering, tunas air, dan ranting mengarah kedalam;
c.       Bersihkan peralatan pemangkasan yang akan dipergunakan, terutama gunting pangkas dan gergaji potong dengan bayclin;
d.      Perhatikan bentuk tanaman manggis secara keseluruhan;
e.       Pemangkasan paling ideal menggunakan  sistem “panutan tengah”;
f.       Pemangkasan dilakukan pada ranting-ranting yang ada di dalam tajuk sampai pada lapisan kesembilan terus ke dalam;
g.      Setelah dipangkas, tutup bagian yang dipangkas dengan cat meni;
h.      Ranting atau cabang yang terserang penyakit, dipangkas lalu dimasukkan ke dalam lubang untuk selanjutnya dilakukan proses pembakaran (di dalam area kebun);
i.        Tahap akhir, lakukan pencatatan kegiatan pemangkasan pada kartu kendali, untuk mengetahui perkembangan pemangkasan selanjutnya.
Para peneliti juga menyatakan bahwa pemangkasan akan menghasilkan susunan ranting yang teratur, serta menjaga sanitasi dan kelembapan pada kanopi. Dengan pemangkasan, sinar matahari akan mencapai bagian dalam dan bawah kanopi sehingga fotosintesis dapat terjadi secara optimal. Pengaturan cabang juga akan mengurangi resiko gesekan buah dengan ranting yang dapat mengakibatkan goresan di kulit buah, sehingga mengurangi estetika dan kualitas buah. Disamping itu,

Petani manggis di luar negeri seperti Thailand sudah membuktikan manfaat pemangkasan pohon manggis. Mereka melakukan pemangkasan dan membentuk sedemikian hingga tanaman manggisnya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rimbun. Tinggi tanaman manggis hanya ± 5m dan jarak antar tanaman cukup jauh (10 x 10 m). Ternyata, menurut mereka selain mempermudah pemanenan, juga menghasilkan buah manggis yang banyak.

Sangat berbeda dengan pola pikir petani manggis di Indonesia. Penanaman di lahan yang baru dibuka, sebagian besar menanam dengan jarak tanam yang cukup dekat (5 x 5 m) dan tanaman dibiarkan tumbuh memanjang ke atas. Jarak yang dekat sekilas memang tampak menguntungkan karena banyak manggis yang bisa ditanam (intensifikasi lahan). Tetapi, kenyataannya, hal itu menimbulkan masalah lain, diantaranya tanaman tidak mendapat asupan sinar matahari yang cukup hingga bagian dalam kanopi untuk berfotosintesis dan lahan menjadi lembap (ini kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan OPT). Selain itu, tanaman yang dibiarkan tumbuh tinggi akan menyulitkan kegiatan perawatan dan pemanenan, karena pemanen harus memanjat cukup tinggi dan menghadapi resiko terjatuh (apalagi jika pemanenan dilakukan ketika musim penghujan).


Oleh karena itu, mari kita pelajari kembali dan meyakinkan diri perihal pemangkasan pohon manggis. Sudah banyak bukti menguntungkan jika memangkas manggis dengan teratur. Memang mungkin akan dirasakan kerugian pada awalnya. Tetapi, jika sepakat bahwa manggis adalah tanaman tahunan dengan potensi hidup lama dan produksi yang baik, maka petani harus bersabar untuk melihat hasil menggembirakan nantinya. Jadi, jangan ragu memangkas pohon manggis ya! =)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar