Permasalahan dalam produksi buah manggis
adalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). OPT penting di pasar
internasional diantaranya yaitu semut, kutu putih, buah burik dan getah kuning.
Jika diamati secara seksama, meningkatnya serangan OPT pada manggis banyak
disebabkan oleh faktor kondisi tanaman itu sendiri dan interaksinya dengan
lingkungan. Contohnya, kondisi tanaman yang terlalu rimbun. Pohon yang terlalu rimbun
akan meningkatkan tingkat kelembapan kanopi dan ini tempat yang sesuai bagi
perkembangan OPT. Salah satu solusi mengatasinya adalah dengan memangkas pohon
manggis.
Jarak antar pohon yang berdekatan akan
mempermudah hama yang aktif bergerak untuk berpindah dari satu tanaman ke
tanaman lain. Begitu pula halnya dengan penyakit. Jarak yang dekat akan
memudahkan meluasnya serangan penyakit karena kemungkinan angin atau air yang
menjadi media pembawa lebih mudah menyebarkan patogen. Tetapi, pada kenyataannya
banyak petani yang enggan melakukan pemangkasan. Mengapa? Karena mereka merasa
jika pohon manggis dipangkas, maka peluang untuk mendapatkan buah dari cabang/ranting
yang dipotong akan berkurang, sehingga pendapatan mereka juga tidak besar. Benarkah
demikian?
Teknisnya, pemangkasan pohon manggis
dilakukan sekaligus untuk membentuk raga tanaman. Pemangkasan direkomendasikan
sebelum tanaman berbunga atau setelah panen (sebaiknya saat umur tanaman sudah
melewati 5 tahun). Jika penanaman manggis sedang dalam masa rintisan di suatu
kawasan, menjadi kesempatan untuk membentuk pola tanam yang baik. Hal ini akan
berpengaruh besar pada produksi buah manggis nantinya.
Pemangkasan merupakan kegiatan
pemotongan cabang dan ranting yang tidak
produktif, kering dan ranting yang mengarah ke dalam, tunas air dan ranting
yang terserang OPT. Pemangkasan akan
menyeimbangkan alokasi karbohidrat pada tubuh tanaman sehingga menjaga
kesehatan tanaman, meningkatkan produktivitas dan kualitas buah. Tujuan
pemangkasan yaitu: a) membentuk percabangan tanaman yang ideal, b) merangsang pertumbuhan tunas-tunas
produktif, c) meningkatkan penetrasi cahaya matahari pada tajuk, d) memudahkan
dalam pemeliharaan tanaman, dan e) mengurangi resiko serangan OPT.
Disarankan menggunakan peralatan pangkas
yang bersih dan tajam untuk menghindari infeksi. Alat dan bahan yang diperlukan
untuk memangkas diantaranya yaitu: gunting pangkas, cangkul (untuk menggali lubang tempat membakar
ranting dan cabang yang terserang penyakit), sekop (untuk menimbun ranting
hasil pangkasan), gergaji potong (untuk memotong ranting besar yang saling
berdempetan), bayclin (clorox) (untuk
membersihkan peralatan pangkas), gerobak dorong (untuk mengangkut
ranting-ranting hasil potongan pemangkasan), cat meni (untuk melapisi bekas
pangkasan), kuas dan tangga (untuk
memangkas dahan yang tidak terjangkau).
Teknik pemangkasan untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas buah manggis didasarkan pada studi arsitektur tajuk
tanaman, yaitu dengan mengamati posisi buah pada percabangan dan ranting. Dari
pengalaman selama pemeliharaan tanaman akan didapatkan informasi cabang mana
yang lebih produktif sehingga bagian yang kurang produktif bisa dipangkas.
Tanaman manggis menghasilkan buah di
ujung ranting karena mempunyai sistem terminalis. Dengan demikian, produksi
bunga sangat dipengaruhi oleh banyaknya ujung ranting. Hasil penelitian dan
pengembangan manggis dari PKHT IPB menunjukkan adanya perbedaan distribusi atau
kepadatan populasi buah pohon manggis berdasarkan umur tanaman.
a.
Tanaman muda yang berumur sampai dengan
25 tahun mempunyai tipe cabang sekunder yang rapat dari pangkal hingga ujung.
Produksi bunga dan buah lebih banyak di cabang tengah bagian daam dan cabang
tengah bagian tengah. Cabang bagian luar dan bagian atas tajuk tanaman lebih
banyak menghasilkan tunas vegetatif.
b.
Tanaman dewasa dengan umur 50 tahun
mempunyai tajuk yang lebar dan rapat, sehingga cabang sekunder serta ranting
bagian dalam ternaungi. Akibat naungan tersebut, cabang sekunder bagian dalam
banyak yang mati sehingga cabang sekunder banyak terdapat di ujung atau bagian
luar kanopi. Oleh karnea itu, produksi buah pada tanaman dewasa sebagian besar
dihasilkan oleh ranting yang berada di bagian luar.
c.
Ranting dari tanaman tua yang berumur
lebih dari 50 tahun banyak yang gugur. Hal tersebut menyebabkan sinar matahari
dapat menembus kanopi bagian dalam dan merangsang tumbuhnya tunas-tunas air
(bagian ini sebaiknya dipangkas). Bunga dan buah lebih banyak dihasilkan di
kanopi tengah, baik pada bagian dalam maupun tengah.
Masih berdasarkan penelitian arsitektur
tajuk PKHT-IPB, dinyatakan bahwa pohon manggis sebaiknya hanya memiliki satu
batang utama. Cabang primer yang terlalu berdekatan sebaiknya dijarangkan dan
diatur sedemikian hingga jarak antar cabang primer tidak kurang dari 20 cm.
Cabang primer yang terlalu rapat menyebabkan jumlah cabang sekunder memproduksi
sedikit ranting sehingga sedikit pula buah yang akan dihasilkan. Selain itu,
cabang sekunder yang terlalu kecil dan tidak terjadi percabangan pada kanopi
bagian bawah dan tengah dalam sebaiknya dipangkas karena tidak menghasilkan
bunga.
Prosedur pemangkasan adalah sebagai
berikut:
a.
Usahakan pemangkasan setelah panen atau
awal musim hujan dan dilakukan secara serentak;
b.
Lakukan pengamatan pada tunas kering,
tunas air, dan ranting mengarah kedalam;
c.
Bersihkan peralatan pemangkasan yang
akan dipergunakan, terutama gunting pangkas dan gergaji potong dengan bayclin;
d.
Perhatikan bentuk tanaman manggis secara
keseluruhan;
e.
Pemangkasan paling ideal
menggunakan sistem “panutan tengah”;
f.
Pemangkasan dilakukan pada ranting-ranting
yang ada di dalam tajuk sampai pada lapisan kesembilan terus ke dalam;
g.
Setelah dipangkas, tutup bagian yang
dipangkas dengan cat meni;
h.
Ranting atau cabang yang terserang
penyakit, dipangkas lalu dimasukkan ke dalam lubang untuk selanjutnya dilakukan
proses pembakaran (di dalam area kebun);
i.
Tahap akhir, lakukan pencatatan kegiatan
pemangkasan pada kartu kendali, untuk mengetahui perkembangan pemangkasan
selanjutnya.
Para peneliti juga menyatakan bahwa
pemangkasan akan menghasilkan susunan ranting yang teratur, serta menjaga
sanitasi dan kelembapan pada kanopi. Dengan pemangkasan, sinar matahari akan
mencapai bagian dalam dan bawah kanopi sehingga fotosintesis dapat terjadi
secara optimal. Pengaturan cabang juga akan mengurangi resiko gesekan buah dengan
ranting yang dapat mengakibatkan goresan di kulit buah, sehingga mengurangi
estetika dan kualitas buah. Disamping itu,
Petani manggis di luar negeri seperti
Thailand sudah membuktikan manfaat pemangkasan pohon manggis. Mereka melakukan
pemangkasan dan membentuk sedemikian hingga tanaman manggisnya tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rimbun. Tinggi tanaman manggis hanya ± 5m dan jarak
antar tanaman cukup jauh (10 x 10 m). Ternyata, menurut mereka selain
mempermudah pemanenan, juga menghasilkan buah manggis yang banyak.
Sangat berbeda dengan pola pikir petani manggis
di Indonesia. Penanaman di lahan yang baru dibuka, sebagian besar menanam
dengan jarak tanam yang cukup dekat (5 x 5 m) dan tanaman dibiarkan tumbuh memanjang
ke atas. Jarak yang dekat sekilas memang tampak menguntungkan karena banyak
manggis yang bisa ditanam (intensifikasi lahan). Tetapi, kenyataannya, hal itu
menimbulkan masalah lain, diantaranya tanaman tidak mendapat asupan sinar
matahari yang cukup hingga bagian dalam kanopi untuk berfotosintesis dan lahan
menjadi lembap (ini kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan OPT). Selain
itu, tanaman yang dibiarkan tumbuh tinggi akan menyulitkan kegiatan perawatan
dan pemanenan, karena pemanen harus memanjat cukup tinggi dan menghadapi resiko
terjatuh (apalagi jika pemanenan dilakukan ketika musim penghujan).
Oleh karena itu, mari kita pelajari kembali
dan meyakinkan diri perihal pemangkasan pohon manggis. Sudah banyak bukti
menguntungkan jika memangkas manggis dengan teratur. Memang mungkin akan
dirasakan kerugian pada awalnya. Tetapi, jika sepakat bahwa manggis adalah
tanaman tahunan dengan potensi hidup lama dan produksi yang baik, maka petani
harus bersabar untuk melihat hasil menggembirakan nantinya. Jadi, jangan ragu
memangkas pohon manggis ya! =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar