nellysapta

nellysapta
kering berseri (rimbo pengadang-lebong-bengkulu 2014)

Jumat, 19 Juni 2015

Tanggap Hijrah

 19 juni 2015, 2 ramadhan 1436 h
Sore.
Jelang berbuka, terburu-buru keluar hotel Grand Cempaka Cipayung karena memang tidak ikut bagian berbuka di sana. Plus lupa bawa bekal, air putih. Untung ada mobil bos yang bisa ditumpangi sembari pulang.

Semakin mepet waktu berbuka, dan benar saja...akhirnya kami berbuka dengan permen. Disepakati menuju Sate Pak Kadir 6 yang berlokasi searah jalan pulang dan rasanya cukup enak menurut pengalaman. Ternyata bersebelahan dengan Sop Duren Lodaya. Deuh..goyah ni mau kemana.
Hehe.. Udah..sate aja.

Sembari memesan teh manis hangat dan 5 tusuk sate kambing + nasi hangat, saya sholat maghrib. Sebelumnya, saat menulis pesanan..kami melihat tayangan televisi. Tampak Teuku Wisnu sedang diwawancarai Dedi Corbuzier. Sedang acara Hitam Putih rupanya. Ada sedikit perbincangan menarik...

"Itu Teuku Wisnu? Kok berubah gitu ya? Aneh ih ngedadak gitu. Amit-amit. Celana cingkrang pula.. Kenapa bisa begitu ya?" seorang menanggapi gambar TW. Saya tergerak untuk membalasi,"Proses menuju begitu juga mungkin tidak mendadak bu, tidak serta merta berubah. Dia mungkin sudah belajar dan mempertimbangkan semuanya..." Di dakam hati saya melanjutkan,"Lagipula, apa salahnya dengan celana cingkrang? -_-"

"Iya ya.. Sayang banget ya..."
Lho, apanya yang sayang banget siiih... Geregetan. Tapi saya males nanggepin lagi. Percuma.

Balik ke tayangan, TW masih diwawancara DC. Saya yang hari ini sudah mendapat dua kabar/kejadian gak enak jadi menduga yang nggak-nggak #astaghfirullaah
--Pagi tadi, newsfeed ramai dengan video kesaksian murtadnya Lukman Sardi. Siang tadi, diomelin seorang Hindu yang tidak kebagian jatah makan siang lalu bilang,”Kita kehabisan nih… Gak kebagian… Panitia gimana ya? Kami kan bukan muslim, jadi tidak puasa. Kalo kayak gini, kita keluar aja. Lainkali gak diundang juga gapapa…” Maaf bu, salah sasaran ngomel-ngomel ke kami -_-‘

"Ini mau ngetes atau ngambil kesempatan untuk meremehkan artis yang sudah berhijrah ingin lebih baik dan taat pada Tuhannya apa ya...Duh.. Semoga lisan dan jawaban artis narasumber ini gak menimbulkan multitafsir atau membuat orang makin semangat nyerang balik..." (padahal sih ya, penerimaan penonton siapa juga yang bisa tau atau mengatur..)

Ya sudah.. Shalat aja dulu. Mumpung sepi dan gak ada laki-laki di mushola dalam warung sate itu.

Selesai shalat, artis yang duduk bersama DC bertambah. Ada David Chalik disana. Juga Nycta Gina sebagai host pendamping. Mereka melanjutkan obrolan. Kali ini, TW dan DC ditanya tentang hijab. DC menyatakan bahwa harusnya wanita yang berhijab mempunyai kelakuan yang baik karena pakaiannya sudah baik. TW menjawab manusia berubah lebih baik itu butuh proses. Awalnya mungkin beranjak dari pakaian. Kemudian David Chalik menanggapi.. Sayangnya saya sudah tidak terlalu mengikuti karena sedang asyik menyantap 5 tusuk sate kambing kecap bertabur potongan cabe rawit yang sukses bikin saya huh hah huh hah kepedesan. Ilang fokus deh, he he..

Intinya adalah, saya hanya menyayangkan tanggapan teman-teman saya tadi. Padahal TW secara harfiah memang terlihat lebih baik. Dengan janggut lebat dan celana cingkrangnya, tadi beliau sempat menyatakan memang sudah memilah pekerjaan atau tokoh dalam sinetron yang akan dilakoninya. Bukankah itu proses yang perlu diapresiasi? Stereotipe yang takut dengan muslim dengan tampilan begitu, sudah tidak cocok bagi masyarakat perkotaan yang mengaku modern dan terbuka. It’s so yesterday.

Tapi, memang demikianlah sepertinya yang banyak berkembang dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ini. Malah tanggapan negatif atas usaha seseorang untuk benar-benar menerapkan aturan Islam justru datang dari sesame muslim. Saya ingat juga pernyataan TW dan David Chalik yang menyatakan bahwa, ketika seseorang memutuskan untuk masuk dalam suatu agama, baik itu dari muslim ke non muslim atau sebaliknya, maka seseorang itu harus siap dengan konsekuensi yang ada dalam agama barunya tersebut. Seseorang yang sedang hijrah menjadi lebih baik dalam menjalankan syari’at Islam, juga sedang belajar untuk menjadi muslim yang baik dengan berusaha konsisten akan mempraktikkan ajaran dalam Islam. Betul kan ya…

Kita semua tentu berharap, TW dapat istiqomah dan lebih baik. Begitu pula dengan teman-teman lain yang terlihat 'berubah'. Sudahi komen tidak perlu, dukung usahanya; setidaknya dalam untaian do’a kita. Juga, mungkin kita sendirilah yang perlu mengubah sudut pandang dan turut mempelajari agama Islam itu sendiri, agar tidak merasa aneh atau janggal dengan hal-hal yang sebenarnya memang baik. Cmiiw.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar