nellysapta

nellysapta
kering berseri (rimbo pengadang-lebong-bengkulu 2014)

Selasa, 28 November 2017

Rasional (qq Pestisida)

Sebenarnya, lebih rasional mana antara petani dengan pengamat petani? Ataukah dua subjek tersebut tidak bisa dibandingkan?

Banyak klaim yang menyebutkan bahwa petani kita sering bertindak tidak rasional, misalnya saat mengaplikasikan pestisida di lahan budidayanya. Petani sering mencampur beberapa jenis (maksudnya merk dagang) pestisida dengan takaran semaunya, sesuai 'feeling'. Selain itu, petani juga terkesan emosi: menyemprot tanpa memperhatikan halus kasar droplet, sesuai rekomendasi pada label atau tidak... yang penting hama atau penyakit yang menyerang pertanamannya segera enyah dari muka bumi. Ckck...

Namun, bagaimana halnya dengan pengamat petani? Sesuai namanya, mereka lebih banyak mengamati sikap dan perilaku petani dalam melakukan budidaya tanaman. Mereka lebih banyak mengomentari 'petani kok begini begitu.. harusnya begini begitu', 'wah, yang dilakukan petani itu kurang tepat', 'tindakan seperti itu bisa membahayakan petani sendiri, tanamannya, maupun lingkungan sekitarnya' bla bla bla.. tanpa benar-benar merasakan secara utuh sebagaimana yang dirasakan petani saat mengusahakan pertanaman di lahannya dapat menghasilkan produk yang sesuai harapan, baik itu kuantitas maupun kualitasnya.

Apakah berhak pengamat petani sebagai 'orang luar' untuk menjudge petani tidak rasional?

Sebanarnya ada pihak lain sih, misalnya peneliti, pemerintah, atau konsumen produk petani. Tapi, tetap saja mereka adalah 'orang luar' yang lagi-lagi juga tidak merasakan beban, tekanan, dan harapan petani. 'Orang luar' lebih banyak 'menuntut' petani untuk melakukan ini itu sesuai harapan mereka, sesuai dengan hasil penelitian mereka, sesuai dengan rencana mereka. 

Bisakah kita sedikit berempati dengan apa yang dialami petani?
Bagaimana jika kita berada di posisi mereka?
Salahkah jika mereka berusaha mati-matian menjaga kondisi pertanamannya agar tetap 'sehat' dan mampu menghasilkan produk sesuai harapan mereka?
Apakah ada jaminan dari 'orang luar' tadi untuk mengganti kerugian materi (waktu, pemikiran, tenaga, uang) jika pertanamannya gagal panen?

Bagaiman menurut Anda, pembaca?

Ataukah pertanyaan yang saya ajukan di awal memang salah, tidak tepat?
Perlukan mengganti pertanyaan?
Atau kita akan membahas permasalahan ini dari lingkup yang lebih luas?

Bingung.
Namun, pada intinya, saya kurang terlalu setuju saat kita menjudge petani 'tidak rasional' dalam usahataninya. Sesungguhnya merekalah orang yang benar-benar menuangkan pikiran dan energi untuk menjaga pertanamannya. Bukan kita, 'orang luar'. Mereka sungguh rasional.

Hanya saja, memang rasionalitas model demikian tidak dapat dibiarkan begitu saja. Itulah peran kita sebagai 'orang luar' untuk memberikan sumbang saran dan pengalaman berdasarkan beragam percobaan dan diskusi panjang demi memperbaiki dampak rasionalitas petani tersebut bagi keberlanjutan pertanian kita di masa depan.

'Orang luar' perlu menjelaskan dan membuka fakta dampak merugikan dari penggunaan pestisida yang tidak tepat dan bijaksana. Awal mula penggunaan pestisida pastilah menghasilkan rekomendasi pemakaian yang telah melalui banyak uji coba. Akan menjadi masalah jika ternyata pada level pengguna akhir -dalam hal ini petani- tidak memanfaatkan pestisida sesuai arahan yang tertuang dalam label pestisida. Jika kemudian terjadi masalah besar dalam hal ekologi maupun sosial ekonomi, maka kita juga tidak dapat menuding pestisida sebagai penjahatnya. 

Ternyata seluruh pihak yang berkaitan dengan pestisida tidak dapat saling tuduh dan menyalahkan. Masalah besar sudah di depan mata. Saat ini yang harus dilakukan adalah menyadari posisi dan peranan masing-masing, serta mempelajari bagaimana seharusnya bertindak dalam menggunakan pestisida. 

Pada akhirnya, jika semua telah mengetahui dan melakukan tindakan yang tepat dan bijaksana dalam menggunakan pestisida, maka baik petani maupun pengamat petani adalah orang-orang yang RASIONAL. Benar.