Salah satu efek samping dari perjalanan dinas adalah saya bisa sekalian berkunjung ke lokasi wisata di daerah yang sedang didatangi. Yaa...kalo kebetulan ada waktu dan kesempatan aja. Gak memaksakan juga sih... Misalnya ketika ditugaskan menemani peserta daerah (Festival Hortikultura 2015) untuk jalan-jalan ke daerah wisata di sekitaran lombok, Kampung Sasak 'SADE' menjadi salah satu tujuan dalam daftarnya. Jadilah saya ikut-ikutan hehehe...
Katanya, kalo ke NTB tapi belum ke kampung ini, rasanya belum lengkap. Emang apa bagusnya? Tergantung darimana kita mau menikmatinya *dibikin ribet dah bahasanya xD* Sebenarnya kampung ini ya kayak kawasan pemukiman biasa yang ditinggali oleh orang asli sasak. Sebelum ke sini, saya diceritakan bahwa warga kampung sangat menjaga orisinalitas kampungnya, mempertahankan beberapa kebiasaan dan adat yang ada... selebihnya... ya 'biasa saja'. Ketika saya berkunjung kesana, ya saya hanya membuktikan cerita tersebut. Benar! ^^
Namanya juga bukan wisata hura-hura, tetapi wisata sejarah. Tentu kita harus menilik keistimewaannya dari sisi tersebut juga. sebelumnya, ini dia beberapa dokumentasi yang sempat saya ambil. Oia, kampung ini terletak di Desa Rimbitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Prov. NTB. Kalo dari bandara, keluar trus ke arah kiri ;B sekitar 10 km. Yang sedang galau bisalah dari bandara lari-lari nyampe Kampung Sasak haa.... *biar energinya kesalur gituhh*
sambutan dari perwakilan warga kampung sasak
Kain tenun yang dijual di Kampung Sasak
Hampir setiap rumah di kampung sasak berjualan kerajinan khas lombok, semisal kain tenun, selendang tenun, gelang, sandal, atau gantungan kunci. Untuk kain, karena proses tenun yang lumayan memakan waktu dan memerlukan skill serta ketelitian
yang baik, maka harganya cukup tinggi. Satu kain tenun ukuran 1x2 m persegi
dihargai dengan 250-300rb. Kalo mau mencoba, bisa saja menawar. IMHO, jangan
keterlaluan tapi yaa...
Salah seorang wanita di Kampung Sasak sedang menenun kain
Jadi teringat ketika ke perkampungan Baduy di Banten... Umumnya wanita di Kampung Sasak juga diajari menenun. Kegiatan tersebut akan berguna untuk membantu menopang keuangan keluarga mereka. Alat tenun yang digunakan juga masih sederhana. *liatnya kayak gampang banget, pas nyobain...beuh..*
Ngobrol dikit sama nenek yang sedang memintal benang, ikutan nyobain juga ^^
Sebagian besar warga Kampung Sasak beragama Islam. Masjid kampungnya bagus lhoo.. Saya juga bertemu dengan anak-anak yang sedang belajar mengaji. Hiks, memori sewaktu kecil terkuak sudah...sayangnya waktu kecil saya bandel, belajar sih belajar tapi iseng ma temen jalan terus *aaaak*
Foto-foto masjid di Kampung Sasak, sempat pose juga *teteup*
Ciri khas bangunan di Kampung Sasak adalah atap dan penataan ruangan. Atapnya terbuat dari jerami padi yang dikeringkan. Bentuknya khas, ntar deh, lihat aja foto terakhir hehe... Bentuk atap yang khas itu uga sering menjadi motif batik Lombok.
Selain masjid, sepertinya lantai di rumah warga tetap beralaskan tanah. Tapi kinclong nian. Pssttt... Mereka ngepel bukan dengan air atau kelapa, tapi dengan kotoran sapi! Itu adalah salah satu kebiasaan dari duluuuuu... tapi rumahnya gak bau kotoran. Hmm... Saya gak nanya lebih jauh sih, jadi gak bisa cerita banyak tentang hal itu. Yang jelas, secara berkala mereka mengepel rumahnya dengan kotoran sapi.
Contoh isi rumah warga di Kampung Sasak
Hmm.. apalagi ya.. Ceritanya sampai situ aja... saya bagi beberapa pengalaman pandangan mata lagi deh yaa...
Yang tersisa adalah, kita sering perlu mengambil hikmah dari pengalaman masalalu orang-orang terdahulu, hal-hal baik kita pertahankan, sedang yang buruk ayolah kita usahakan untuk ditinggalkan. Toh pembangunan itu kan menuju hidup yang lebih baik, bukan hanya untuk kita tapi juga generasi kita. Move on itu gampang-gampang susah tergantung bagaimana kita menghayati dan menguatkan diri untuk menjalankan rencana yang lebih benderang. Hei..hei.. ini ngapa jadi kemana-mana nyimpulinnya? haha..kebiasaan out box wkwk.
Nah, bagi yang suka wisata sejarah dan sudah berencana mau ke Lombok, bisa sekalian datang Kampung Sasak 'SADE' ini ya ^^
Gak sempat foto bareng, yahh..dapat yang rada maksa gini haha...