nellysapta

nellysapta
kering berseri (rimbo pengadang-lebong-bengkulu 2014)

Rabu, 09 Mei 2018

Menjadi Blogger

Apakah menjadi blogger itu mempunyai syarat-syarat tertentu? Entahlah. Saya sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan istilah itu. Saya tidak perduli apakah saya termasuk blogger atau bukan. Yang jelas saya hanya ingin menulis. Menulis untuk ... *nah bingung untuk apa* 
Untuk diri sendiri
Untuk orang lain yang kebetulan singgah dan membaca tulisan centang perenang ala saya
Untuk sekedar meluahkan apa yang ada dalam hati
Untuk menyatakan sikap
Untuk belajar
Untuk mengisi kekosongan
Untuk memberanikan diri
Untuk.... Ah saya juga gak mau ambil pusing ini blog untuk apa. Haha.
*random banget*
Sebenarnya juga gak mau ambil pusing dengan pilihan kata yang tertulis dalam blog super sederhana ini. Gak peduli dengan konsep apa yang mau dipamerkan di sini. Gak peduli tagging/label apa yang perlu dipilah di sini. Gak peduli...gak peduli..gak peduli...
Tapi justru tulisan sebelum ini menunjukkan kerisauan saya akan ketidakpedulian saya pada pengakuan bahwa saya tidak peduli. 

Saya hanya bertanya sambil menulis ini. Ya, bertanya pada diri sendiri *atau pada yang kebetulan singgah membaca*, apakah harus ada batasan dalam mengisi blog ini? Apakah harus ada pengelolaan khusus. Jawabannya bisa pendek dan bisa meluas kemana-mana. Tergantung isi kepala dan kondisi hati saya -sebagai penulis- saat ini haha. 

Menurut saya, menulislah setulusnya. Menulislah untuk mengasah otak, untuk belajar mengelola emosi, untuk merasai dan menikmati sensasi keraguan yang tiba-tiba datang saat hendak menulis-sedang menulis-akan menayangkan tulisan *apakah akan ditayangkan, disimpan, atau dihapus*, untuk menyadari bahwa ternyata kata-kata yang kita tumpahkan banyak yang tidak efektif-efisien-bermanfaat sehingga kita berulangkali harus menulis-kemudian menghapus-lalu menuliskan kembali kata/kalimat yang sama dengan sebelumnya atau menggantinya dengan kata/kalimat baru yang lebih terasa 'pas', untuk mencari-cari dan memilah kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan dalam tulisan kita *sehingga kita eh bukan..orang-orang yang kebetulan singgah membaca --> kan lagi-lagi perasaan bahwa akan ada orang yang -entah siapa- akan membaca tulisan acakadut kita yang mau tidak mau ikut kita masukkan dalam berbagai pertimbangan dalam proses menyusun tulisan <--, untuk menayangkan tulisan ini kemudian mengulang membacanya lalu mengeditnya lagi dan ditayangkan lagi dst. 

Ah sudahlah.
Tampaknya semakin ingin saya menjelaskan melalui tulisan, semakin semrawut dan tidak beraturan tulisan ini. Semakin memprihatinkan. Semakin terkuak antara judul dengan isi tulisan tidak berhubungan sama sekali. Ckck...

Tapi, nanti-nanti, besok-besok, jangan kapok menulis lagi ya. 
Lanjutkan...lanjutkan...lanjutkan...

Rumusnya tetap sama kok: TULIS-TULIS-TULIS!
100518~02:36 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar